Menabrak Kucing? Tetap Tenang, Ini Aturan Islam

Ilustrasi kucing. dok. pixabay.com/palongempirecrew

Menabrak kucing tak bawa sial. Islam ajarkan kasih sayang, tawakal, dan langkah bijak jika terjadi secara tidak sengaja.

Di era digital, informasi bisa tersebar dengan cepat, termasuk mitos atau kepercayaan turun-temurun. Salah satunya adalah anggapan bahwa menabrak kucing di jalan bisa membawa kesialan. Banyak pengendara yang panik saat hal itu terjadi dan langsung mengaitkan kejadian itu dengan pertanda buruk. Padahal, menurut ajaran Islam, pandangan ini tidak berdasar.

Masalahnya, keyakinan akan kesialan akibat menabrak kucing termasuk jenis tathayyur, yaitu mempercayai pertanda buruk dari suatu kejadian tanpa dasar yang jelas. Rasulullah SAW justru menekankan pentingnya menyayangi semua makhluk Allah, termasuk hewan kecil seperti kucing, dan menjauhi tindakan yang menyakiti mereka. Islam lebih menekankan sikap rasional, bijak, dan bertawakal ketimbang terjebak dalam sugesti negatif.

Lalu bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap ketika tak sengaja menabrak kucing di jalan? Perspektif Islam jelas menegaskan bahwa kesalahan yang tidak disengaja tidak dihitung sebagai dosa, dan menabrak kucing secara tidak sengaja tidak ada hubungannya dengan kesialan. Dalam konteks modern, hal ini mirip dengan pendekatan teknologi dan data: menilai suatu fakta berdasarkan bukti, bukan asumsi atau mitos.

Rasulullah SAW dan Pedoman Kasih Sayang pada Kucing

Rasulullah SAW menegaskan pentingnya kasih sayang terhadap hewan melalui sebuah hadits (HR Muslim) yang menceritakan seorang wanita disiksa karena membiarkan kucing kelaparan hingga mati. Rasulullah bersabda:

"Seorang wanita disiksa karena seekor kucing. Ia mengurungnya hingga mati, maka ia pun masuk neraka karenanya. Ia tidak memberinya makan dan minum saat mengurungnya, dan tidak pula melepaskannya sehingga bisa makan serangga bumi."

Dari hadits ini terlihat jelas bahwa menyiksa hewan adalah dosa, namun jika menabrak kucing terjadi tanpa sengaja, hal itu tidak bisa dikategorikan sebagai perbuatan buruk. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 5:

"Tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Tathayyur, Sugesti Negatif, dan Cara Bijak Menghadapinya

Menurut Imam Al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir, orang yang mempercayai kesialan akibat kejadian tertentu justru menunjukkan lemahnya tawakal kepada Allah. Kesialan yang dirasakan biasanya muncul karena sugesti negatif dari diri sendiri, bukan peristiwa itu sendiri. Dalam perspektif modern, hal ini mirip dengan bias kognitif, di mana otak manusia cenderung mencari pola atau hubungan yang sebenarnya tidak ada.

Jika kejadian menabrak kucing terjadi, ada beberapa langkah yang dianjurkan: menepi sejenak untuk menenangkan pikiran dan membaca istighfar, mengubur atau membuang bangkai kucing dengan layak, serta membaca doa sebelum dan selama perjalanan. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu menjaga fokus pengendara tetapi juga sesuai dengan adab Islam.

Dengan pemahaman ini, menabrak kucing di jalan tidak perlu dianggap sebagai pertanda sial. Islam mengajarkan untuk menyayangi makhluk Allah, berpikir rasional, dan selalu bertawakal. Sugesti negatif semata tidak menentukan nasib; keselamatan dan keberkahan perjalanan justru diperoleh melalui sikap tenang, adab yang benar, dan selalu mengingat Allah.***

Baca Juga

No comments

Theme images by Leontura. Powered by Blogger.